By @AlfiyahRachma
Menunggu memang tidak nyaman, hampir ngga ada orang yang suka menunggu..
Menunggu itu memang menghabiskan waktu, waktu yang dihabiskan untuk menunggu juga tidak nyaman..
Menunggu itu memang sesuatu yang menyakitkan, menyakitkan apabila bertahun-tahun tidak bertemu dengannya..
Aku tanya, apakah kalian suka menunggu?
contohnya menunggu kereta api yang tak kunjung datang, terlebih di stasiun sudah menunggu kurang lebih dua jam lamanya. siapa yang salah sebenarnya? waktu? atau kita yang keawalan datang?
***
Cerita ini berawal disebuah stasiun baru, dimana stasiun yang beraksitektur, dengan desain interior Belanda ini membuat siapa sih yang tak nyaman berada disini? apalagi yang transit bukan warga lokal saja. banyak turis barat dan ada beberapa turis korea, yang bisa dilihat bedanya dari cara mereka berpakaian dan stylish. dan saat semua orang ku pandangi, di sengaja atau tidak aku bertemu seorang yang berpakaian rapi. pilot ? imposible aku berada di sebuah stasiun kereta bukan bandara, terlihat tak asing sih wajahnya. hmmm siapa ya? sepertinya aku mengenalinya. gumamku dalam hati.
setelah lama aku berfikir sedalam mungkin ternyata, I know who is he .... dia adalah teman lama aku yang sekian lama aku tak pernah melihatnya, memandangnyapun hampir ku tak pernah, ngobrol dengannya? ku tak pernah. wajah itu mengingatkanku pada sesosok lelaki yang ada dalam mimpiku. iya, dia dia benar dia.
***
Pandanganku hanya tertuju padanya, beberapa langkah ku, langkahkan kaki ku setapak demi setapak untuk menyapanya dan what happen? man... he still remember me.. dia menyalami ku dengan penuh semangat sampai hallo kaka apa kabar? long time no see~ ntah hanya itu sebait kata yang tersirat dalam benakku. menanyakan kabarnya, hanya itu saja padahal.... mata aku tak bisa berpaling jauh dari wajahnya yang mengingatkanku pada mimpi itu..
***
Di Dalam Kereta ....
Hanya jendela dalam kereta yang ku pandang, sambil sesekali melihat handphone, di kala itu aku tak berfikir lebih tentang semuanya. ku mencoba untuk melupakannya. bermain handphone bukan bermaksud mengharapkan sesuatu yang tak penting yang imposible. Musik menjadi teman aku saat itu. dikala orang lain asik mengobrol dengan teman sebelah kanan-kirinya. dan apalah daya aku..
Saat itu....
Aku memang menghiraukan handphone ku, dan aku lebih memilih focus mendengarkan musik yang sometimes beberapa lagu membuatku baper. apalagi lagu dari seorang penyanyi Taylor Swift - Enchanted - Moment yang pas dengan suasana aku yang tadi dengan lagu itu. Kok pas ya.. gumamku. Saat itu...
Handphone aku memang berdering, beberapa pesan masuk seperti Whatsapp, BBM, dan Line berdering dengan nada yang hampir bersamaan. tapi ku hiraukan. aku sudah terlanjur asyik mendengarkan lagu sampai aku tak memperdulikan beberapa pesan masuk, ntah penting atau tidak, karena you know lah.. musik dan kantuk adalah beberapa paduan yang lengkap dan saling melengkapi..
Saat itu..
30 menit berlalu aku membuka notif hanphone aku dan..
how surprising am I.. ketika melihat pesan masuk dan ku membuka BBM, ada seorang menyapa aku..He still Remember me.. hanya itu.. kata-kata yang terselip dalam benakku..
kemana saja? ngapain saja? ada angin apa? He still Remember me..
***
Masih menjadi sebuah misteri, bagaimana aku menafsirkan hal yang imposible menjadi posible.
Hal - hal duniawi hanyalah ilusi..
Satu-satunya tempat yang benar adalah sudut hati dimana permata yang di sebut cinta ditemukan..
Ku menemukannya..
Bawalah..
Datang dan menyanyilah..
Ku Menemukannya..
Kau sungguh mengagumkan..
Gaya bicaramu juga mengagumkan..
Sejak ku tersentuh warnamu aku begitu merasa takjub..
Harus ku tunjukkan atau aku sembunyikan..
kekayaan apa yang ku miliki dalam hatiku..
ku tak tahu mengapa ada melodi yang dimainkan di tubuhku..
Kebahagiaan di pancarkan di wajahku..
Sejak ku tersentuh oleh warnamu aku begitu merasa takjub..
KETIKA DIA DATANG••
Reviewed by Alfiyah Rachma
on
April 30, 2017
Rating:
lanjutin dong ceritanya...
ReplyDeleteOkay laras...😊
DeleteOkay laras...😊
Delete